Selasa, 24 Desember 2013

Curhatan Seorang Ryuuki


Semua orang yang mengenalku mungkin tahu jika aku K-popers, Korean Addict, Korean Maniac, K-drama lovers, or anything else lah, yang pasti mereka tahu bahwa aku freak dengan semua hal berbau KOREA. It’s began in 2010 when I was grade 6th. Aku dikenalkan oleh bibiku sebuah drama Korea yang sangat populer, yakni Boys Before Flower. Awalnya aku mencercanya karena kupikir drama sangatlah membosankan. Well, sejujurnya dari dulu aku tidak pernah suka dengan serial televisi. Aku lebih suka menonton film Hollywood yang keren, instan, dan tak berbelit-belit. Nilai bonusnya, tanpa adegan menangis! Aku juga bertanya pada bibiku kenapa dia memenuhi dinding kamar kami dengan gambar-gambar manusia asing yang sama sekali tak kukenal. Aku muak dengan semua gambar itu, hingga pernah suatu hari aku berniat merobeknya. Hari berganti hari. Aku semakin muak dengan lanturan yang dibicarakannya—F4, BBF, F4, BBF, F4, BBF... Kupikir, what the hell! Rumus matematika macam apa lagi itu?! Aku bisa gila jika setiap hari begini. Terlebih setiap hari ia selalu berceloteh tentang “Kim Hyun Joong! Lee Min Ho! Kim Bum! Kim Hyung Joon!” membuatku ingin berteriak “Get out from ma room if you still can’t close ur mouth!!!” “What the f*** name of them! What is it? Is this Kim Hyun what? Arrgh! You gonna kill me!!!” Seriously, I’m really frustaced!

Hingga pada suatu sore yang entah kelam atau cerah, karena ini adalah hari dimana karma mulai menyelimutiku. AKU. SUKA. KOREA. Yeah! Kupikir aku semakin ayan. Oh yeah, I’m going insane! Ini dimulai tidak lain dan tidak bukan adalah karena aku menonton drama itu. Dari hari ke hari ternyata aku semakin menyukainya, mencintainya, dan inilah awal dari segalanya. Kepalaku hanya dipenuhi oleh wajah-wajah ‘asing’ itu. Wajah yang dulunya kubenci setengah mati karena merusak kepolosan dinding kamarku (?) tapi sekarang aku justru memperebutkan posternya dari bibiku. Sayangnya, dia memilih tidak memberikannya padaku dan membuangnya begitu saja TT.TT

Berbulan-bulan lamanya aku teracuni oleh empat namja menawan yang telah menyeretku masuk ke dunia mereka. Dunia seperti kiamat bagiku ketika drama itu tamat dan tak lagi ditayangkan di In****ar. What should I do, mom? Mom? Bahkan ibuku tak pernah peduli dengan anaknya yang tengah menginjak usia remaja ini. Usia dimana seseorang sedang labil-labilnya dan hanya mau mengikuti kata hati. Ya, aku mau dipertemukan dengan keempat bidadara tanpa sayap itu! Tapi yang kudapat justru lontaran kata-kata menyakitkan yang menurunkan moodku habis-habisan. Akhirnya, aku menabung dan membeli kasetnya di toko. Meskipun bajakan, tapi lumayan lah untuk meredakan ke-ayananku tentang mereka. Aku merasa kembali ke tempat dimana seharusnya kuberada~~

Pada 2011, aku mulai mengenal GIRLS’ GENERATION akibat suatu ketidaksengajaan. Saat itu aku membuka youtube untuk menonton MV Wonder Girls – Nobody. Aku menonton mereka dan ternyata aku tak terlalu terpesona dengan MV mereka meski kuakui lagunya easy listening. Tiba-tiba mataku menangkap sebuah gambar wanita-wanita dengan jaket baseball di sebelah kanan video tersebut. Aku membaca judulnya, GIRLS’ GENERATION – OH! Aku mengernyitkan dahi dan berpikir, “Oh? Hanya itu? Tidak ada judul yang lebih baik? Judul macam apa ini?” Aku bertanya-tanya dan penasaran sampai akhirnya aku meng-klik video tersebut dan...

WAH! DAEBAKK! IT’S REALLY REALLY COOL!

I love it. The song, music video, the people...Kupikir lagu mereka  cute dan sangat memikat. Aku mendengarkannya berkali-kali dan aku semakin menyukainya. Aku mencari liriknya dan kutemukan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Dan aku lebih terkesan lagi ketika aku tahu makna lagu itu sebenarnya. OH! Judul yang pernah kuanggap konyol itu ternyata memiliki makna yang sangat sangat menggambarkan perasaanku saat itu *abaikan*

Dari Oh!, aku mencari MV-MV lain seperti Mr.taxi, Echo, Gee, dll dan begitulah pertama kali aku masuk ke dalam dunia K-POP. Aku terjun dan aku bermain. Aku menemukan kesenanganku yang sesungguhnya dari K-POP yang tak pernah kutemukan pada musik manapun. Aku memang berbeda dari teman sebayaku yang lebih suka grup indie dan menganggapku aneh bahkan mereka menyebutku “Korea” karena mereka berpikir aku terlalu terobsesi dengan ini. Aku tak peduli dan tak pernah mau peduli. Masa bodoh! Ini kesenanganku. Aku ‘berbeda’ dan aku suka kata itu. Terdengar lebih elegan!

Lalu, ini belum apa-apa. Maksudku—hei! Aku seorang wanita. Mengaku K-Popers tanpa kata “Fan-girl”? Berapa banyak grup pria yang ada diluar sana? Pertama aku mendengar Bonamana - Super Junior dan aku menyukainya. Dan aku semakin suka lagi saat tahu bahwa mereka—SJ dan GG—ternyata satu agensi. Perfect. Tapi bagaimanapun keadaan memaksa, aku tidak bisa menjadi ELF. Aku tidak bisa mencintai SJ seperti ELF. Maaf! Lalu, aku melihat lebih banyak artis K-pop di youtube seperti 2PM, DBSK, Big Bang, dll dan mereka keren. Tapi aku tetap tidak bisa menyukai mereka. Maksudku—aku suka, tapi aku tidak cinta. Hanya beberapa lagu mereka yang kudengar dan selebihnya, I don’t know. Jadi kupikir aku tidak pantas mengaku fandom mereka.

Pada Maret 2012, setelah melihat acara MAMA 2011 di youtube (lagi-lagi youtube. Kasihan amat -..-), iseng-iseng aku meng-klik video yang kebetulan berada di posisi paling atas di sebelah kananku. B1A4 – Baby I’m Sorry. Aku pernah dengar grup ini, tentu saja. Beautiful Target, O.K, yeah, lagu yang bagus tapi seperti biasa, tidak terlalu membuatku terpesona! Aku ingin melihat MV baru mereka dan bertanya pada diriku sendiri: kenapa aku hanya bisa menyukai SNSD dan tidak bisa beralih pada yang lain? Dan Tuhan langsung menjawabnya. Dia seperti berkata—Ini dia, B1A4! Grup pria yang Kami turunkan untukmu. Silakan nikmati dan Kami yakin kau akan menyukainya (?) Aku menurut saja (?) dan itu adalah 3.37 detik yang mempesona! B1A4, B1A4, B1A4!!! Omona!!! B1A4!!! <= dan ini adalah awalku menjadi seorang fangirl -..- Masih banyak kejadian gaje lainnya yang jika aku menulisnya tanganku bisa keriting tanpa harus ke salon (?) dan mulut para reader akan berbuih-buih serta menaik-turunkan alis mereka karena apa yang sudah kuceritakan sejak tadi hanya membuat kalian bingung. Am I right?

Semenjak mengenal hal-hal berbau KOREA, cita-cita terbesarku adalah FLY TO SOUTH KOREA, SEOUL. Tinggal di sana dan menjadi desainer sukses, bertemu idolaku, menikah dengan Jinyoung atau Baro atau Chunji atau Ricky atau Kris atau Baekhyun atau atau :3 dan LIVE HAPPYLY EVER AFTER. Yeah! Cita-citaku! Jika itu semua dapat terwujud, akan impas mungkin rasanya dengan apa yang kualami selama ini. Kesendirian, kesepian, keteralineansian, kekurang-beruntungan, caci dan makian, kesedihan, keperihan, kesakitan...

Semua sirna.

Semua lenyap dan hancur bersama dengan lembaran hidupku yang baru. Aku sudah tak sabar menunjukkan pada orang bahwa INI AKU. BENAR, AKU YANG DULU SERING KALIAN REMEHKAN. Kalian yang hanya menganggap bahwa semua impianku itu hanyalah bullshit. Kalian yang tak percaya bahwa aku bisa bertemu idolaku dan menikah dengan salah satu dari mereka. Kalian yang menganggap aku ini gila, bodoh, dan tak berarti apa-apa. Kalianlah yang sebenarnya pecundang sesungguhnya, meremehkan impian seorang gadis kecil yang polos dan tak berdaya tapi masih saja menyakiti hatinya dengan kata-kata kejam dan tanpa perasaan.

Bodoh. Aku benci kalian—yang mengaku kawan tapi sebenarnya lawan. Orang seperti itu, seharusnya pergi saja ke neraka.

Kembali ke topik awal. Ah~ Aku ingin sekali melihat pemandangan yang selama ini hanya bisa kusaksikan dari layar laptop atau TV. Aku ingin mengucapkan ‘annyeonghaseo’ pada orang Korea langsung. Aku ingin makan tteokbboki atau kimchi langsung dari kedainya. Aku ingin menghabiskan uangku untuk membeli merchandise K-POP dan shopping keliling Gangnam. Aku ingin menikmati atmosfer musim semi, memakai pakaian mini saat musim panas dan pergi ke Festival Rock tahunan bersama teman-teman, menikmati kesendirianku di tengah musim gugur, serta duduk berhadapan bersama kekasihku pada saat musim dingin. Aku ingin melihat ribuan gembok cinta di Namsan Seoul Tower dan menulisnya bersama kekasihku suatu hari nanti. Aku ingin menikmati masa mudaku dengan berteriak-teriak histeris saat datang ke live konser B1A4, SNSD, EXO, Teen Top, atau grup idol lain. Aku ingin menari dan bernyanyi bersama ribuan BANA dan SONE lainnya, menghidupkan lightstick pink atau kuning secara bergantian, memeluk mereka semua satu per satu hingga dadaku membuncah dan sekalian saja aku tak punya hati :’) Aku ingin ini! Aku ingin itu!!!

Aku menginginkan semua itu, salahkah? Semua orang pasti memiliki mimpi dan impian mereka masing-masing. Termasuk AKU. Aku memiliki banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkk sekali mimpi. Aku selalu berharap salah satu dari mimpi itu—yang ini—terwujud sebelum usia 25. Aku sangat berharap aku akan melepas usia mudaku dengan senyum penuh kelegaan karena berhasil mewujudkan semua mimpi itu. Tuhan, kabulkan doaku kumohon~~ AMIN AMIN YARABBAL ALAMINN

Aku akan selalu over excited ketika ada orang yang membahas apapun tentang Korea. Tapi sayang, aku tidak memiliki teman seorang fangirl sepertiku. Jadinya jika ada bias comeback atau aku galau karena tidak bisa nonton konser, aku tidak tahu harus cerita dengan siapa. Aku hanya bisa merenungi nasib dan bersembunyi di kamar seperti pecundang. Aku menangis, aku sakit, aku berbicara pada foto dan poster di kamarku seperti orang gila. Aku kesal, aku frustasi, aku benci kehidupanku!!! Terkadang aku berpikir, kenapa aku dilahirkan di Indonesia? Kenapa aku harus menjadi bagian dari negara ini? Kenapa aku harus berada di sini sementara aku justru menderita. Tuhan, ini sungguh tidak adil TT.TT !!!

Aku hanya ingin terbang menuju sebuah tempat dimana aku yakin bisa hidup dengan tenteram dan aman.

Aku hanya ingin keluar dari zona menyebalkan ini dan meraih kebebasanku sepenuhnya.

Aku hanya ingin menyentuh mereka dan mengatakan pada mereka bahwa aku mencintai mereka—lebih dari apapun di dunia ini.

Aku hanya ingin tempat itu. Ya, tempat itu.

SEOUL. Salahkah bila aku menginginkannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar