Semua
orang yang mengenalku mungkin tahu jika aku K-popers, Korean Addict, Korean
Maniac, K-drama lovers, or anything else lah, yang pasti mereka tahu bahwa aku
freak dengan semua hal berbau KOREA. It’s began in 2010 when I was grade 6th.
Aku dikenalkan oleh bibiku sebuah drama Korea yang sangat populer, yakni Boys
Before Flower. Awalnya aku mencercanya karena kupikir drama sangatlah
membosankan. Well, sejujurnya dari dulu aku tidak pernah suka dengan serial
televisi. Aku lebih suka menonton film Hollywood yang keren, instan, dan tak
berbelit-belit. Nilai bonusnya, tanpa adegan menangis! Aku juga bertanya pada
bibiku kenapa dia memenuhi dinding kamar kami dengan gambar-gambar manusia
asing yang sama sekali tak kukenal. Aku muak dengan semua gambar itu, hingga
pernah suatu hari aku berniat merobeknya. Hari berganti hari. Aku semakin muak
dengan lanturan yang dibicarakannya—F4, BBF, F4, BBF, F4, BBF... Kupikir, what
the hell! Rumus matematika macam apa lagi itu?! Aku bisa gila jika setiap hari
begini. Terlebih setiap hari ia selalu berceloteh tentang “Kim Hyun Joong! Lee
Min Ho! Kim Bum! Kim Hyung Joon!” membuatku ingin berteriak “Get out from ma
room if you still can’t close ur mouth!!!” “What the f*** name of them! What is
it? Is this Kim Hyun what? Arrgh! You gonna kill me!!!” Seriously, I’m really
frustaced!
Hingga
pada suatu sore yang entah kelam atau cerah, karena ini adalah hari dimana
karma mulai menyelimutiku. AKU. SUKA. KOREA. Yeah! Kupikir aku semakin ayan. Oh
yeah, I’m going insane! Ini dimulai tidak lain dan tidak bukan adalah karena
aku menonton drama itu. Dari hari ke hari ternyata aku semakin menyukainya,
mencintainya, dan inilah awal dari segalanya. Kepalaku hanya dipenuhi oleh
wajah-wajah ‘asing’ itu. Wajah yang dulunya kubenci setengah mati karena
merusak kepolosan dinding kamarku (?) tapi sekarang aku justru memperebutkan
posternya dari bibiku. Sayangnya, dia memilih tidak memberikannya padaku dan
membuangnya begitu saja TT.TT
Berbulan-bulan
lamanya aku teracuni oleh empat namja
menawan yang telah menyeretku masuk ke dunia mereka. Dunia seperti kiamat
bagiku ketika drama itu tamat dan tak lagi ditayangkan di In****ar. What should
I do, mom? Mom? Bahkan ibuku tak pernah peduli dengan anaknya yang tengah
menginjak usia remaja ini. Usia dimana seseorang sedang labil-labilnya dan
hanya mau mengikuti kata hati. Ya, aku mau dipertemukan dengan keempat bidadara
tanpa sayap itu! Tapi yang kudapat justru lontaran kata-kata menyakitkan yang
menurunkan moodku habis-habisan. Akhirnya, aku menabung dan membeli kasetnya di
toko. Meskipun bajakan, tapi lumayan lah untuk meredakan ke-ayananku tentang
mereka. Aku merasa kembali ke tempat dimana seharusnya kuberada~~
Pada
2011, aku mulai mengenal GIRLS’ GENERATION akibat suatu ketidaksengajaan. Saat
itu aku membuka youtube untuk menonton MV Wonder Girls – Nobody. Aku menonton
mereka dan ternyata aku tak terlalu terpesona dengan MV mereka meski kuakui
lagunya easy listening. Tiba-tiba mataku menangkap sebuah gambar wanita-wanita
dengan jaket baseball di sebelah kanan video tersebut. Aku membaca judulnya,
GIRLS’ GENERATION – OH! Aku mengernyitkan dahi dan berpikir, “Oh? Hanya itu?
Tidak ada judul yang lebih baik? Judul macam apa ini?” Aku bertanya-tanya dan
penasaran sampai akhirnya aku meng-klik video tersebut dan...
WAH!
DAEBAKK! IT’S REALLY REALLY COOL!
I
love it. The song, music video, the people...Kupikir lagu mereka cute
dan sangat memikat. Aku mendengarkannya berkali-kali dan aku semakin
menyukainya. Aku mencari liriknya dan kutemukan terjemahannya dalam bahasa
Indonesia. Dan aku lebih terkesan lagi ketika aku tahu makna lagu itu
sebenarnya. OH! Judul yang pernah kuanggap konyol itu ternyata memiliki makna
yang sangat sangat menggambarkan perasaanku saat itu *abaikan*
Dari
Oh!, aku mencari MV-MV lain seperti Mr.taxi, Echo, Gee, dll dan begitulah
pertama kali aku masuk ke dalam dunia K-POP. Aku terjun dan aku bermain. Aku
menemukan kesenanganku yang sesungguhnya dari K-POP yang tak pernah kutemukan
pada musik manapun. Aku memang berbeda dari teman sebayaku yang lebih suka grup
indie dan menganggapku aneh bahkan mereka menyebutku “Korea” karena mereka
berpikir aku terlalu terobsesi dengan ini. Aku tak peduli dan tak pernah mau
peduli. Masa bodoh! Ini kesenanganku. Aku ‘berbeda’ dan aku suka kata itu.
Terdengar lebih elegan!
Lalu,
ini belum apa-apa. Maksudku—hei! Aku seorang wanita. Mengaku K-Popers tanpa
kata “Fan-girl”? Berapa banyak grup pria yang ada diluar sana? Pertama aku
mendengar Bonamana - Super Junior dan aku menyukainya. Dan aku semakin suka
lagi saat tahu bahwa mereka—SJ dan GG—ternyata satu agensi. Perfect. Tapi
bagaimanapun keadaan memaksa, aku tidak bisa menjadi ELF. Aku tidak bisa mencintai
SJ seperti ELF. Maaf! Lalu, aku melihat lebih banyak artis K-pop di youtube
seperti 2PM, DBSK, Big Bang, dll dan mereka keren. Tapi aku tetap tidak bisa
menyukai mereka. Maksudku—aku suka, tapi aku tidak cinta. Hanya beberapa lagu
mereka yang kudengar dan selebihnya, I don’t know. Jadi kupikir aku tidak
pantas mengaku fandom mereka.
Pada
Maret 2012, setelah melihat acara MAMA 2011 di youtube (lagi-lagi youtube.
Kasihan amat -..-), iseng-iseng aku meng-klik video yang kebetulan berada di
posisi paling atas di sebelah kananku. B1A4 – Baby I’m Sorry. Aku pernah dengar
grup ini, tentu saja. Beautiful Target, O.K, yeah, lagu yang bagus tapi seperti
biasa, tidak terlalu membuatku terpesona! Aku ingin melihat MV baru mereka dan
bertanya pada diriku sendiri: kenapa aku hanya bisa menyukai SNSD dan tidak
bisa beralih pada yang lain? Dan Tuhan langsung menjawabnya. Dia seperti
berkata—Ini dia, B1A4! Grup pria yang Kami turunkan untukmu. Silakan nikmati
dan Kami yakin kau akan menyukainya (?) Aku menurut saja (?) dan itu adalah
3.37 detik yang mempesona! B1A4, B1A4, B1A4!!! Omona!!! B1A4!!! <= dan ini
adalah awalku menjadi seorang fangirl -..- Masih banyak kejadian gaje lainnya
yang jika aku menulisnya tanganku bisa keriting tanpa harus ke salon (?) dan
mulut para reader akan berbuih-buih serta menaik-turunkan alis mereka karena
apa yang sudah kuceritakan sejak tadi hanya membuat kalian bingung. Am I right?
Semenjak
mengenal hal-hal berbau KOREA, cita-cita terbesarku adalah FLY TO SOUTH KOREA,
SEOUL. Tinggal di sana dan menjadi desainer sukses, bertemu idolaku, menikah
dengan Jinyoung atau Baro atau Chunji atau Ricky atau Kris atau Baekhyun atau
atau :3 dan LIVE HAPPYLY EVER AFTER. Yeah! Cita-citaku! Jika itu semua dapat
terwujud, akan impas mungkin rasanya dengan apa yang kualami selama ini.
Kesendirian, kesepian, keteralineansian, kekurang-beruntungan, caci dan makian,
kesedihan, keperihan, kesakitan...
Semua
sirna.
Semua
lenyap dan hancur bersama dengan lembaran hidupku yang baru. Aku sudah tak
sabar menunjukkan pada orang bahwa INI AKU. BENAR, AKU YANG DULU SERING KALIAN
REMEHKAN. Kalian yang hanya menganggap bahwa semua impianku itu hanyalah
bullshit. Kalian yang tak percaya bahwa aku bisa bertemu idolaku dan menikah
dengan salah satu dari mereka. Kalian yang menganggap aku ini gila, bodoh, dan
tak berarti apa-apa. Kalianlah yang sebenarnya pecundang sesungguhnya,
meremehkan impian seorang gadis kecil yang polos dan tak berdaya tapi masih
saja menyakiti hatinya dengan kata-kata kejam dan tanpa perasaan.
Bodoh.
Aku benci kalian—yang mengaku kawan tapi sebenarnya lawan. Orang seperti itu,
seharusnya pergi saja ke neraka.
Kembali
ke topik awal. Ah~ Aku ingin sekali melihat pemandangan yang selama ini hanya
bisa kusaksikan dari layar laptop atau TV. Aku ingin mengucapkan
‘annyeonghaseo’ pada orang Korea langsung. Aku ingin makan tteokbboki atau
kimchi langsung dari kedainya. Aku ingin menghabiskan uangku untuk membeli
merchandise K-POP dan shopping keliling Gangnam. Aku ingin menikmati atmosfer
musim semi, memakai pakaian mini saat musim panas dan pergi ke Festival Rock
tahunan bersama teman-teman, menikmati kesendirianku di tengah musim gugur,
serta duduk berhadapan bersama kekasihku pada saat musim dingin. Aku ingin
melihat ribuan gembok cinta di Namsan Seoul Tower dan menulisnya bersama
kekasihku suatu hari nanti. Aku ingin menikmati masa mudaku dengan
berteriak-teriak histeris saat datang ke live konser B1A4, SNSD, EXO, Teen Top,
atau grup idol lain. Aku ingin menari dan bernyanyi bersama ribuan BANA dan
SONE lainnya, menghidupkan lightstick pink atau kuning secara bergantian,
memeluk mereka semua satu per satu hingga dadaku membuncah dan sekalian saja
aku tak punya hati :’) Aku ingin ini! Aku ingin itu!!!
Aku
menginginkan semua itu, salahkah? Semua orang pasti memiliki mimpi dan impian
mereka masing-masing. Termasuk AKU. Aku memiliki banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkk
sekali mimpi. Aku selalu berharap salah satu dari mimpi itu—yang ini—terwujud
sebelum usia 25. Aku sangat berharap aku akan melepas usia mudaku dengan senyum
penuh kelegaan karena berhasil mewujudkan semua mimpi itu. Tuhan, kabulkan
doaku kumohon~~ AMIN AMIN YARABBAL ALAMINN
Aku
akan selalu over excited ketika ada orang yang membahas apapun tentang Korea.
Tapi sayang, aku tidak memiliki teman seorang fangirl sepertiku. Jadinya jika
ada bias comeback atau aku galau karena tidak bisa nonton konser, aku tidak
tahu harus cerita dengan siapa. Aku hanya bisa merenungi nasib dan bersembunyi
di kamar seperti pecundang. Aku menangis, aku sakit, aku berbicara pada foto
dan poster di kamarku seperti orang gila. Aku kesal, aku frustasi, aku benci
kehidupanku!!! Terkadang aku berpikir, kenapa aku dilahirkan di Indonesia?
Kenapa aku harus menjadi bagian dari negara ini? Kenapa aku harus berada di
sini sementara aku justru menderita. Tuhan, ini sungguh tidak adil TT.TT !!!
Aku
hanya ingin terbang menuju sebuah tempat dimana aku yakin bisa hidup dengan
tenteram dan aman.
Aku
hanya ingin keluar dari zona menyebalkan ini dan meraih kebebasanku sepenuhnya.
Aku
hanya ingin menyentuh mereka dan mengatakan pada mereka bahwa aku mencintai
mereka—lebih dari apapun di dunia ini.
Aku
hanya ingin tempat itu. Ya, tempat itu.
SEOUL.
Salahkah bila aku menginginkannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar