Jumat, 14 Februari 2014

Unknown Bohemian [Part I]


Unknown Bohemian—Part 1

Fanfiction by Jiyeonichi29 (@Alvia Rahmanda)

Genre: Fantasy, Romance, Family, campur-campur :D

Rating: 15 (dapat berubah sewaktu-waktu)

Main Cast: Huang Zi You (as you), Huang Zitao (EXO-M), Wuyifan/ Kris (EXO-M), Do Hana (OC)

___

Your POV

“You noonaaaa!!!”
Astaga, suara itu menggema menggemparkan gendang telingaku. Sebelum ambigu menyelimuti antara memilih menutup telinga atau telinga, sayangnya bayangan lelaki itu terlebih dulu menguasai retinaku.
“Yak, apa-apaan kau Oh Sehun! Ini tempat umum, tak seharusnya kau teriak sekencang itu!” pria disampingnya memperingati. Dua namja yang sudah sangat familiar bagiku itu mendatangi.
“Selamat datang kembali di Seoul, noona!” sambut Kai sumringah.
Noonaaa, aku rindu padamu!”
Syukurlah, sebelum tubuh Sehun menghambur memelukku—yang tinggal sejengkal saja—Tao dengan cekatan menarik ranselnya hingga pelukan itu batal total. Bila saja tubuh kami bersentuhan, aku mungkin sudah akan menggigitnya dan menciptakan kehebohan di bandara.
Ya ya! Jangan harap dapat semudah itu menyentuh tubuh adikku heh!”
Hyung! Thejak kapan kau dithini?”
Aku menarik bibir. Tujuh tahun aku pergi dan rupanya penyakit cadel namja itu tak kunjung sembuh. Kurasa, itu memang sudah menjadi satu dalam dirinya, keke. Tao memalingkan wajah ke arahku. Kantung hitam di bawah matanya justru makin jelas seiring bertambahnya usia. Kutatap lamat-lamat wajah bad boy yang dulu seringkali kutimpuki dengan bantal atau benda lain itu. Sejurus kemudian, kurasakan tubuhku terangkat.
Yaakkk oppa! Apa yang kau lakukan!!?” jeritku kaget karena pria mata panda ini tiba-tiba membopongku. Di tengah keramaian pula!
“Kai, Sehun, bawa kopernya!” Tao mengomando dua asistennya, tak menghiraukan protesanku.
“Baik, hyung!”
“Turunkan aku! Atau akan kutelfon polisi dengan tuduhan penculikan!”
“Penculikan? Siapa yang akan memercayaimu bodoh! Yang ada mereka justru terpingkal.”
Namja ini! Kukira tujuh tahun akan jadi tahun terpanjang untuknya memperbaiki diri—memperbaiki sifat! Ternyata aku salah besar. Baiknya untuk saat ini aku menunduk saja menghindari tatapan ratusan pasang mata yang melihat ke arah kami geli.

**

Normal POV

Kris mematut diri di depan kaca, merapihkan dasinya. Sempurna. Dari pangkal rambut hingga ujung kaki berapa kali melihatpun ketampanannya selalu sama—menggoda. Mungkin, jika patung Daud itu manusia akan seperti inilah rupanya.
Ting-tong!
Kris membuka pintu, menemukan seorang gadis dengan gaun malam menaruh senyum pada bibir dazzling pinknya.
“Wah, oppa tampan sekali~” kalimat itu terlontar begitu saja. Matanya berbinar kagum tersihir oleh pesona Kris. Sayangnya, yang dipuji hanya tersenyum enggan.
“Ayo pergi.” Dengan dingin ia berjalan mendahului gadis bernama Hana yang tak henti memandanginya. Benar, siapa yang sanggup melepaskan diri dari pria setampan Kris?
“Ceritakan padaku tentang adik perempuan Tao.”
“Huang Zi You? Kukira kau sudah dengar dari Tao.”
“Aku hanya tahu jika dia punya adik, tak begitu tahu detailnya.”
“Baiklah,” jawab Hana. “Setahuku You merupakan putri bungsu keluarga Huang. Kata Sehun, dia gadis yang sangat hiperaktif. Ia suka berlari tapi alergi pada cahaya matahari. Kudengar juga dia mengidap penyakit dimana jam tidurnya dibawah manusia normal. Bahkan sampai usianya 5 atau 6 tahun ia tak pernah terlelap. Mungkin karena itu juga Tao sangat overprotektif pada You.”
“Penyakit tidur? Angleman Syndrome?”
“Entahlah. Besar kemungkinan itu diturunkan oleh orangtua kandungnya. Karena, yah, fakta mengejutkan ketika tujuh tahun lalu terungkap bahwa You bukan putri kandung mereka.”
“Maksudmu?”
Eung. You diadopsi dari panti asuhan saat bayi. Orangtua aslinya menemukannya kembali dan membawanya ke Amerika. Menurutmu tidakkah ini sebuah motif? Keluarga Huang kan kaya raya, siapa tahu saja mereka punya niat jahat~” Hana berspekulasi.
Kris tak menunjukkan ekspresi apapun. Tangannya tetap fokus menyetir kemudi menuju kediaman keluarga Huang...

**

Rombongan Tao tiba di sebuah mansion elit di Gangnam-Gu. Bertahun-tahun tak menginjakkan kaki di sana membuat You merasa asing. Begitu melihat You kembali, Mr. dan Mrs.Huang langsung menghambur memeluknya. Suasana haru menyelimuti atmosfer. Keluarga kecil itu berurai air mata, terkecuali Tao yang berusaha menyembunyikannya.
Setelah saling melepas rindu, You bergabung bersama Kai dan teman-teman lamanya di aula mansion.
Noona, kau tentu masih ingat pada Kyungsoo hyung bukan?” kata Kai.
“Apa kabar, Ziyou-ssi!” Kyungsoo menyapa You dengan suara teramat lembut, membuat ia ingin melahap namja bermata besar itu hidup-hidup.
“Tentu saja. Rivalku di kelas memasak, mana mungkin kulupa.” Ya, tentu saja. Mana mungkin ia melupakan cinta pertamanya, maksud You.
“Eh, itu noona-mu, hyung-ah!
You menoleh, menelusuri arah pandang Kai. Didapatinya seorang gadis kurus yang sama mungil seperti Kyungsoo memasuki ruangan. Tapi, tidak. Tidak sampai You terpana pada objek yang sebenarnya bukanlah Hana, melainkan pria bertubuh menjulang yang datang bersamanya. Entah bagaimana, tiba-tiba ada sesuatu yang menggebu dalam diri You.
“You-ya, ini Hana dan Kris. Kau mungkin tahu siapa Hana, dia mantan calon kakak iparmu.”
“Eh?”
Sebuah delikan tajam dilempar You pada kakaknya yang dengan sengaja membeberkan rahasia lama. Lagipula perkataannya sangat aneh: ‘mantan calon kakak ipar’?
“Apa? Bukankah dulu kau menyukai Kyungsoo?” Tao berkilah seolah ia seorang innocent.
Yaak!” You menjambak rambut Tao tanpa ampun yang menimbulkan raung kesakitan. Selanjutnya, ia tersenyum kikuk pada Hana yang memandangi mereka sambil terbengong.
“Hai, aku Do Hanna. Aku sudah banyak mendengar tentangmu. Senang bisa bertemu.” sapa Hana manis.
You mengangguk singkat. “Kyungsoo oppa juga pernah cerita tentang unnie. Tak kusangka akhirnya kita bertemu.”
“Iyakah?” Hana menoleh pada adiknya.
Eung.
Tao beralih pada Kris. “Dan pria ini, namanya Wu Yi Fan. Asalnya dari Guangzhou, tapi lama menetap di Kanada.”
Sekujur tubuh You terasa membeku persis ketika mata Kris menyorot manik matanya. Bibirnya menarik senyum tipis. Lagi, ‘sesuatu’ itu semakin menggebu dalam dirinya. Kerongkongannya mendadak kering dan ingin meraup sesuatu menyegarkan dari tubuh Kris. Seperti... Darah?
Aneh, sangat aneh. Ini pertama kalinya You bertemu Kris tapi mengapa dia mampu menyalakan nafsu yang hampir seumur hidup tak pernah berkutik bila bertemu manusia manapun? Dan kini, hanya karena seorang Kris, You merasa bahwa dia betul-betul bukan manusia.
“Oh, permisi sebentar.” Pamit You, sebelum Kris mengucap sepatahpun kata. Gadis dengan rambut messy look sebahu itu tergesa pergi dari aula, bersembunyi di tempat aman yang bisa menenangkannya. Sungguh, You tak tahu apa yang sedang terjadi.
Ia mengintai Kris dari bar dapur. Cukup jelas untuk melihat wajah Kris yang terlampau tampan maupun sikapnya yang cenderung tak banyak bicara. Melihat gelagat aneh You, Mrs.Huang menghampiri.
“Apa yang kau lakukan disini?” Baiklah, pertanyaan yang sangat klise. Dan tentu saja You menyangkal bahwa dirinya tak melakukan apapun, hanya sekedar haus dan beralasan ingin minum. Mrs.Huang menyarankan You untuk istirahat karena khawatir bila putrinya itu kelelahan.
Meski makhluk seperti You mustahil bisa lelah, You menurut saja. Itu lebih baik daripada harus kembali ke pesta dan menghadapi si tiang Kris.
Sampai di kamar, yang dilakukan You adalah memandangi ruang yang tak berubah dari yang ditinggalnya dulu; duduk di ranjang; flashback kenangan-kenangan lama; berikut mengacak frustasi rambutnya. Dari balkon, dilihatnya mobil-mobil mulai berjalan meninggalkan mansion. Itu berarti pesta selesai. You bisa menerka mana mobil Kris hanya dengan mencium aromanya.
Lamborghini White. You berniat mengikutinya tapi ia sadar terlalu ceroboh bila langsung membuntuti pria itu. Lagipula, siapa yang tahu bila ia tak tahan dan langsung menancapkan taringnya pada leher putih milik Kris. What a terrible!

**

Tao mendongak pada siapa yang menuruni tangga. Di ruang tengah, Sehun dan Kai yang menginap di rumahnya tengah duduk tak tenang di lantai sambil merusak PSP yang baru dibelinya tak kurang dua bulan lalu.
“Kukira kau sudah tidur.” Ujar Tao, sibuk menyiapkan camilan.
“Sejak kapan aku tidur?”
“Lalu kenapa meninggalkan pesta tiba-tiba? Kau benar-benar—”
“Kai, Sehun, kalian menginap di sini?” Perhatian You tersedot oleh bunyi-bunyi dari video game yang dimainkan SeKai couple.
“Oh hai, noona! Mau ikut main?” Kai menoleh sebentar dengan jemari tetap asyik menggulati joy stick. You menghampiri keduanya dengan senang hati.
“Hei! Kau mengabaikanku? Aku sedang bicara padamu!” Tao menggerutu melihat adiknya lebih memilih meladeni tawaran Kai ketimbang mendengarnya.
Goaaall!” Sehun berteriak histeris. Beruntung kamar orang tua Tao di lantai tiga, sehingga jeritan Sehun yang nyaris memekak telinga tak sampai terdengar dari ruang tengah yang berada di lantai pertama. “Hyung, bethok kau haruth mentraktirku!”
Berbanding seratus delapan puluh derajat dengan Sehun, Kai justru jengkel karena terkalahkan olehnya. You duduk di sofa ikut merayakan kemenangan Sehun.
“Oh, kau traktir You noona juga!” usul Sehun.
“Eh, aku? Tidak, tidak usah.”
“Kalau untuk You noona aku sih tidak masalah, tapi aku tak mau mentraktirmu!”
“Kenapa begitu?”
“Karena kau sudah sering memelorotiku. Besok aku hanya akan menghabiskan waktu bersama You noona!” Kai meleletkan lidah, meniru tingkah Sehun biasanya.
“Ya thudah, tapi jangan thalahkan aku bila aku mengadu pada Hana noona.” Ancam Sehun.
Kembali dari dapur, Tao membawa beberapa potong cup cakes yang baru dihangatkannya di microwave lantas duduk di sofa yang sama. “Kalian taruhan lagi, ha? Sudah kubilang jangan berjudi di rumahku!” tanpa belas kasihan Tao menjitaki kepala Kai-Sehun bergantian. Keduanya mengaduh kesakitan.
Segera, ringisan Sehun berganti jadi suka cita begitu melihat cup cakes di atas meja. “Wow, aku thuka thekali muffin!” cetusnya ceria.
Wajah You langsung menegang tatkala melihat Sehun menjilati lelehan coklat di pinggiran cake. Jujur, saat itu ingin sekali rasanya You melumat bibir Sehun yang telah berani menggodanya dengan bertingkah sedemikian seksi. Aww, dia sangat menggiurkan!
“Err, apa yang noona lakukan?”
You tersadar jika sedang ikut menjilati coklat di muffin Sehun. Ia terkesiap, hampir terjengkang kalau di belakangnya tidak ada sofa. Yang dilakukannya selanjutnya adalah minta maaf sembari mengusap tengkuk.
“Kau sakit? Tingkahmu berubah aneh sejak pulang dari Amerika—meski dari dulu kau memang sudah aneh. Terinfeksi rabies, huh?” Ucap Tao sakartik, tak suka dengan tingkah frontal adiknya. Di depannya saja You bisa seperti itu, bagaimana jika hanya berdua? Tao lekas membuang jauh pikirannya yang mulai menjalar ke kutub negatif.
You hanya meresponnya dengan lirikan sinis. “Kudengar Sehun menyebut nama Hana tadi. Memang Kai punya hubungan apa?”
“Iya?”
Noona tak tahu? Kai hyung ‘kan menaruh ratha pada Han—”
Dengan gesit Kai berpindah untuk membekap mulut Sehun. Jika tidak, Sehun akan terus mencerocos dan mengobral aibnya pada dua bersaudara itu.
“Ooh, jadi kau suka pada Hana? Aku turut berbela sungkawa. Jelas-jelas kau akan tersingkir karena satu-satunya yang dicintai Hana adalah Kris! HAHA.” Bukannya mendukung, Tao malah menghujani dongsaeng-nya itu dengan kata-kata menusuk nan menyakitkan. Alhasil, membuat Kai patah semangat dan terduduk pasrah sambil memberi Sehun tatapan akan-kubunuh-kau-cadel!
“Sudahlah, aku ingin tidur saja. Jaljayo.” Dengan lesu Kai bangkit ke kamar. Sehun tanpa rasa bersalah menyusulnya. Setelah SeKai couple pergi, You beringsut mendekati Tao.
“Omong-omong, oppa, siapa pria itu?” tanya You.
“Siapa? Satpam baru kita?”
Aniya!” sangkal You. “Pria yang datang bersama Hana.”
“Oh~Wufan?”
You mengangguk, ingin mendengar lebih mengenai Kris. “Bukankah sudah kukenalkan tadi?”
“Kau tidak pernah cerita apapun tentangnya. Dia itu...orang seperti apa?”
“Tentu saja seperti kita—punya mata, hidung, telinga~”
Pabo! Aku sedang serius, bodoh.” You menampar pundak Tao. Pria itu meringis, mengusapi bahunya yang langsung berubah merah.
“Memang kenapa?! Kau tertarik padanya?”
“Ayolah oppa~ ceritakan padaku tentang pemuda itu. Siapa dia? Bagaimana kepribadiannya? Dan bagaimana orang sepertimu bisa bertemu sampai dekat dengannya?” rengek You seraya bergelayut manja di punggung Tao. Dilingkarkan tangannya di dada Tao dengan maksud memeluknya, tapi bagi Tao itu lebih mirip sebuah cekikan.
Yak, menyingkir dari sana! Kau tahu kau itu berat!”
“Makanya ceritakan tentang dia! Kau tahu oppa? Aku hampir mati penasaran dibuatnya!”
“Kenapa tidak kau tanya langsung ke orangnya?!!”
“Aku malu. Lagipula kenal saja tidak.”
“Oo, jadi kau juga tahu malu?”
“Kau fikir aku tak tahu malu?!” You melotot maksimal. Tao terkekeh jahil sekaligus menyuruh You untuk mengecilkan volume suaranya. Sudah pukul 1 malam tapi mereka masih saja berisik.
“Jadi, Wu Yi Fan adalah?” You terus memaksa Tao untuk buka mulut.
“Kau tak ingat kalau aku paling malas bercerita?”
“Ah, oppa! Ya sudah, akan kucaritahu sendiri nanti!” You sukses memberantaki rambut Tao setelah mengacaknya seenak hati. Kemudian, ia lari tunggang langgang naik ke kamar sebelum ditimpuki apapun oleh Tao.
YAK!! Huang Zi You!!”

**

TBC

___
A/N:
Hola! Ini proyek iseng-iseng dan kali pertama buat FF dengan cast EXO. Ada yang tanya kenapa aku pake OC sebagai tokoh utama? Benar! Karena aku NGGAK RELA kalau EXO dipairingin sama idol lain ._.v OC-nya as you loh ya, as YOU!! Jadi silakan berbahagia kalian para female readers, ngehahaha *kejengkang*
Oh, sekedar pemberitahuan, nama “You” bacanya “Yo-wu” ya, jangan “Yu” :D
Anyway, adakah yang bingung dengan judulnya? Aku sendiri juga bingung soalnya :v Daan, please tell me ur feeling about it! Kependekan? Gajelas? Aneh? Pribadi, aku juga kurang suka sama chapter 1 #eh. Bisa langsung skip ke chap 2 kok, karena di part ini cuma perkenalan absurd yang blah blah blah. Poster menyusul. Kritikan yang membangun dibutuhkan =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar