Unknown
Bohemian—Part 1
Fanfiction
by Jiyeonichi29 (@Alvia Rahmanda)
Genre:
Fantasy, Romance, Family, campur-campur :D
Rating:
15 (dapat berubah sewaktu-waktu)
Main
Cast: Huang Zi You (as you), Huang Zitao (EXO-M), Wuyifan/ Kris (EXO-M), Do
Hana (OC)
___
Your
POV
“You noonaaaa!!!”
Astaga, suara itu menggema menggemparkan gendang
telingaku. Sebelum ambigu menyelimuti antara memilih menutup telinga atau
telinga, sayangnya bayangan lelaki itu terlebih dulu menguasai retinaku.
“Yak, apa-apaan kau Oh Sehun! Ini tempat umum, tak
seharusnya kau teriak sekencang itu!” pria disampingnya memperingati. Dua namja yang sudah sangat familiar bagiku
itu mendatangi.
“Selamat datang kembali di Seoul, noona!” sambut Kai sumringah.
“Noonaaa,
aku rindu padamu!”
Syukurlah, sebelum tubuh Sehun menghambur
memelukku—yang tinggal sejengkal saja—Tao dengan cekatan menarik ranselnya hingga
pelukan itu batal total. Bila saja tubuh kami bersentuhan, aku mungkin sudah
akan menggigitnya dan menciptakan kehebohan di bandara.
“Ya ya!
Jangan harap dapat semudah itu menyentuh tubuh adikku heh!”
“Hyung!
Thejak kapan kau dithini?”
Aku menarik bibir. Tujuh tahun aku pergi dan rupanya
penyakit cadel namja itu tak kunjung
sembuh. Kurasa, itu memang sudah menjadi satu dalam dirinya, keke. Tao memalingkan
wajah ke arahku. Kantung hitam di bawah matanya justru makin jelas seiring
bertambahnya usia. Kutatap lamat-lamat wajah bad boy yang dulu seringkali kutimpuki dengan bantal atau benda
lain itu. Sejurus kemudian, kurasakan tubuhku terangkat.
“Yaakkk oppa!
Apa yang kau lakukan!!?” jeritku kaget karena pria mata panda ini tiba-tiba
membopongku. Di tengah keramaian pula!
“Kai, Sehun, bawa kopernya!” Tao mengomando dua
asistennya, tak menghiraukan protesanku.
“Baik, hyung!”
“Turunkan aku! Atau akan kutelfon polisi dengan
tuduhan penculikan!”
“Penculikan? Siapa yang akan memercayaimu bodoh!
Yang ada mereka justru terpingkal.”
Namja
ini! Kukira tujuh tahun akan jadi tahun terpanjang untuknya memperbaiki
diri—memperbaiki sifat! Ternyata aku salah besar. Baiknya untuk saat ini aku
menunduk saja menghindari tatapan ratusan pasang mata yang melihat ke arah kami
geli.
**
Normal
POV
Kris mematut diri di depan kaca, merapihkan dasinya.
Sempurna. Dari pangkal rambut hingga ujung kaki berapa kali melihatpun ketampanannya
selalu sama—menggoda. Mungkin, jika patung Daud itu manusia akan seperti inilah
rupanya.
Ting-tong!
Kris membuka pintu, menemukan seorang gadis dengan
gaun malam menaruh senyum pada bibir dazzling pinknya.
“Wah, oppa
tampan sekali~” kalimat itu terlontar begitu saja. Matanya berbinar kagum
tersihir oleh pesona Kris. Sayangnya, yang dipuji hanya tersenyum enggan.
“Ayo pergi.” Dengan dingin ia berjalan mendahului
gadis bernama Hana yang tak henti memandanginya. Benar, siapa yang sanggup
melepaskan diri dari pria setampan Kris?
“Ceritakan padaku tentang adik perempuan Tao.”
“Huang Zi You? Kukira kau sudah dengar dari Tao.”
“Aku hanya tahu jika dia punya adik, tak begitu tahu
detailnya.”
“Baiklah,” jawab Hana. “Setahuku You merupakan putri
bungsu keluarga Huang. Kata Sehun, dia gadis yang sangat hiperaktif. Ia suka
berlari tapi alergi pada cahaya matahari. Kudengar juga dia mengidap penyakit dimana
jam tidurnya dibawah manusia normal. Bahkan sampai usianya 5 atau 6 tahun ia
tak pernah terlelap. Mungkin karena itu juga Tao sangat overprotektif pada You.”
“Penyakit tidur? Angleman Syndrome?”
“Entahlah. Besar kemungkinan itu diturunkan oleh
orangtua kandungnya. Karena, yah, fakta mengejutkan ketika tujuh tahun lalu
terungkap bahwa You bukan putri kandung mereka.”
“Maksudmu?”
“Eung. You
diadopsi dari panti asuhan saat bayi. Orangtua aslinya menemukannya kembali dan
membawanya ke Amerika. Menurutmu tidakkah ini sebuah motif? Keluarga Huang kan
kaya raya, siapa tahu saja mereka punya niat jahat~” Hana berspekulasi.
Kris tak menunjukkan ekspresi apapun. Tangannya
tetap fokus menyetir kemudi menuju kediaman keluarga Huang...
**
Rombongan Tao tiba di sebuah mansion elit di Gangnam-Gu.
Bertahun-tahun tak menginjakkan kaki di sana membuat You merasa asing. Begitu
melihat You kembali, Mr. dan Mrs.Huang langsung menghambur memeluknya. Suasana
haru menyelimuti atmosfer. Keluarga kecil itu berurai air mata, terkecuali Tao
yang berusaha menyembunyikannya.
Setelah saling melepas rindu, You bergabung bersama Kai
dan teman-teman lamanya di aula mansion.
“Noona,
kau tentu masih ingat pada Kyungsoo hyung
bukan?” kata Kai.
“Apa kabar, Ziyou-ssi!”
Kyungsoo menyapa You dengan suara teramat lembut, membuat ia ingin melahap namja bermata besar itu hidup-hidup.
“Tentu saja. Rivalku di kelas memasak, mana mungkin
kulupa.” Ya, tentu saja. Mana mungkin ia melupakan cinta pertamanya, maksud You.
“Eh, itu noona-mu,
hyung-ah!”
You menoleh, menelusuri arah pandang Kai.
Didapatinya seorang gadis kurus yang sama mungil seperti Kyungsoo memasuki
ruangan. Tapi, tidak. Tidak sampai You terpana pada objek yang sebenarnya
bukanlah Hana, melainkan pria bertubuh menjulang yang datang bersamanya. Entah
bagaimana, tiba-tiba ada sesuatu yang menggebu dalam diri You.
“You-ya, ini Hana dan Kris. Kau mungkin tahu siapa
Hana, dia mantan calon kakak iparmu.”
“Eh?”
Sebuah delikan tajam dilempar You pada kakaknya yang
dengan sengaja membeberkan rahasia lama. Lagipula perkataannya sangat aneh:
‘mantan calon kakak ipar’?
“Apa? Bukankah dulu kau menyukai Kyungsoo?” Tao
berkilah seolah ia seorang innocent.
“Yaak!”
You menjambak rambut Tao tanpa ampun yang menimbulkan raung kesakitan. Selanjutnya,
ia tersenyum kikuk pada Hana yang memandangi mereka sambil terbengong.
“Hai, aku Do Hanna. Aku sudah banyak mendengar tentangmu.
Senang bisa bertemu.” sapa Hana manis.
You mengangguk singkat. “Kyungsoo oppa juga pernah cerita tentang unnie. Tak kusangka akhirnya kita bertemu.”
“Iyakah?” Hana menoleh pada adiknya.
“Eung.”
Tao beralih pada Kris. “Dan pria ini, namanya Wu Yi
Fan. Asalnya dari Guangzhou, tapi lama menetap di Kanada.”
Sekujur tubuh You terasa membeku persis ketika mata
Kris menyorot manik matanya. Bibirnya menarik senyum tipis. Lagi, ‘sesuatu’ itu
semakin menggebu dalam dirinya. Kerongkongannya mendadak kering dan ingin meraup
sesuatu menyegarkan dari tubuh Kris. Seperti... Darah?
Aneh, sangat aneh. Ini pertama kalinya You bertemu
Kris tapi mengapa dia mampu menyalakan nafsu yang hampir seumur hidup tak
pernah berkutik bila bertemu manusia manapun? Dan kini, hanya karena seorang
Kris, You merasa bahwa dia betul-betul bukan manusia.
“Oh, permisi sebentar.” Pamit You, sebelum Kris
mengucap sepatahpun kata. Gadis dengan rambut messy look sebahu itu
tergesa pergi dari aula, bersembunyi di tempat aman yang bisa menenangkannya.
Sungguh, You tak tahu apa yang sedang terjadi.
Ia mengintai Kris dari bar dapur. Cukup jelas untuk
melihat wajah Kris yang terlampau tampan maupun sikapnya yang cenderung tak
banyak bicara. Melihat gelagat aneh You, Mrs.Huang menghampiri.
“Apa yang kau lakukan disini?” Baiklah, pertanyaan
yang sangat klise. Dan tentu saja You menyangkal bahwa dirinya tak melakukan
apapun, hanya sekedar haus dan beralasan ingin minum. Mrs.Huang menyarankan You
untuk istirahat karena khawatir bila putrinya itu kelelahan.
Meski makhluk seperti You mustahil bisa lelah, You
menurut saja. Itu lebih baik daripada harus kembali ke pesta dan menghadapi si
tiang Kris.
Sampai di kamar, yang dilakukan You adalah
memandangi ruang yang tak berubah dari yang ditinggalnya dulu; duduk di
ranjang; flashback kenangan-kenangan
lama; berikut mengacak frustasi rambutnya. Dari balkon, dilihatnya mobil-mobil
mulai berjalan meninggalkan mansion. Itu berarti pesta selesai. You bisa
menerka mana mobil Kris hanya dengan mencium aromanya.
Lamborghini White. You berniat mengikutinya tapi ia
sadar terlalu ceroboh bila langsung membuntuti pria itu. Lagipula, siapa yang
tahu bila ia tak tahan dan langsung menancapkan taringnya pada leher putih
milik Kris. What a terrible!
**
Tao mendongak pada siapa yang menuruni tangga. Di
ruang tengah, Sehun dan Kai yang menginap di rumahnya tengah duduk tak tenang
di lantai sambil merusak PSP yang baru dibelinya tak kurang dua bulan lalu.
“Kukira kau sudah tidur.” Ujar Tao, sibuk menyiapkan
camilan.
“Sejak kapan aku tidur?”
“Lalu kenapa meninggalkan pesta tiba-tiba? Kau
benar-benar—”
“Kai, Sehun, kalian menginap di sini?” Perhatian You
tersedot oleh bunyi-bunyi dari video game yang dimainkan SeKai couple.
“Oh hai, noona!
Mau ikut main?” Kai menoleh sebentar dengan jemari tetap asyik menggulati joy stick. You menghampiri keduanya
dengan senang hati.
“Hei! Kau mengabaikanku? Aku sedang bicara padamu!” Tao
menggerutu melihat adiknya lebih memilih meladeni tawaran Kai ketimbang
mendengarnya.
“Goaaall!”
Sehun berteriak histeris. Beruntung kamar orang tua Tao di lantai tiga,
sehingga jeritan Sehun yang nyaris memekak telinga tak sampai terdengar dari
ruang tengah yang berada di lantai pertama. “Hyung, bethok kau haruth mentraktirku!”
Berbanding seratus delapan puluh derajat
dengan Sehun, Kai justru jengkel karena terkalahkan olehnya. You duduk di sofa
ikut merayakan kemenangan Sehun.
“Oh, kau traktir You noona juga!” usul Sehun.
“Eh, aku? Tidak, tidak usah.”
“Kalau untuk You noona
aku sih tidak masalah, tapi aku tak mau mentraktirmu!”
“Kenapa begitu?”
“Karena kau sudah sering memelorotiku. Besok aku
hanya akan menghabiskan waktu bersama You noona!”
Kai meleletkan lidah, meniru tingkah Sehun biasanya.
“Ya thudah, tapi jangan thalahkan aku bila aku
mengadu pada Hana noona.” Ancam
Sehun.
Kembali dari dapur, Tao membawa beberapa potong cup
cakes yang baru dihangatkannya di microwave lantas duduk di sofa yang sama.
“Kalian taruhan lagi, ha? Sudah kubilang jangan berjudi di rumahku!” tanpa
belas kasihan Tao menjitaki kepala Kai-Sehun bergantian. Keduanya mengaduh kesakitan.
Segera, ringisan Sehun berganti jadi suka cita
begitu melihat cup cakes di atas meja. “Wow, aku thuka thekali muffin!”
cetusnya ceria.
Wajah You langsung menegang tatkala melihat Sehun menjilati
lelehan coklat di pinggiran cake. Jujur, saat itu ingin sekali rasanya You
melumat bibir Sehun yang telah berani menggodanya dengan bertingkah sedemikian
seksi. Aww, dia sangat menggiurkan!
“Err, apa yang noona
lakukan?”
You tersadar jika sedang ikut menjilati coklat di
muffin Sehun. Ia terkesiap, hampir terjengkang kalau di belakangnya tidak ada
sofa. Yang dilakukannya selanjutnya adalah minta maaf sembari mengusap tengkuk.
“Kau sakit? Tingkahmu berubah aneh sejak pulang dari
Amerika—meski dari dulu kau memang sudah aneh. Terinfeksi rabies, huh?” Ucap Tao
sakartik, tak suka dengan tingkah frontal adiknya. Di depannya saja You bisa
seperti itu, bagaimana jika hanya berdua? Tao lekas membuang jauh pikirannya
yang mulai menjalar ke kutub negatif.
You hanya meresponnya dengan lirikan sinis. “Kudengar
Sehun menyebut nama Hana tadi. Memang Kai punya hubungan apa?”
“Iya?”
“Noona tak
tahu? Kai hyung ‘kan menaruh ratha
pada Han—”
Dengan gesit Kai berpindah untuk membekap mulut
Sehun. Jika tidak, Sehun akan terus mencerocos dan mengobral aibnya pada dua
bersaudara itu.
“Ooh, jadi kau suka pada Hana? Aku turut berbela
sungkawa. Jelas-jelas kau akan tersingkir karena satu-satunya yang dicintai
Hana adalah Kris! HAHA.” Bukannya mendukung, Tao malah menghujani dongsaeng-nya itu dengan kata-kata
menusuk nan menyakitkan. Alhasil, membuat Kai patah semangat dan terduduk pasrah
sambil memberi Sehun tatapan akan-kubunuh-kau-cadel!
“Sudahlah, aku ingin tidur saja. Jaljayo.” Dengan lesu Kai bangkit ke
kamar. Sehun tanpa rasa bersalah menyusulnya. Setelah SeKai couple pergi, You beringsut mendekati
Tao.
“Omong-omong, oppa,
siapa pria itu?” tanya You.
“Siapa? Satpam baru kita?”
“Aniya!”
sangkal You. “Pria yang datang bersama Hana.”
“Oh~Wufan?”
You mengangguk, ingin mendengar lebih mengenai Kris.
“Bukankah sudah kukenalkan tadi?”
“Kau tidak pernah cerita apapun tentangnya. Dia
itu...orang seperti apa?”
“Tentu saja seperti kita—punya mata, hidung, telinga~”
“Pabo! Aku
sedang serius, bodoh.” You menampar pundak Tao. Pria itu meringis, mengusapi
bahunya yang langsung berubah merah.
“Memang kenapa?! Kau tertarik padanya?”
“Ayolah oppa~
ceritakan padaku tentang pemuda itu. Siapa dia? Bagaimana kepribadiannya? Dan
bagaimana orang sepertimu bisa bertemu sampai dekat dengannya?” rengek You
seraya bergelayut manja di punggung Tao. Dilingkarkan tangannya di dada Tao
dengan maksud memeluknya, tapi bagi Tao itu lebih mirip sebuah cekikan.
“Yak,
menyingkir dari sana! Kau tahu kau itu berat!”
“Makanya ceritakan tentang dia! Kau tahu oppa? Aku hampir mati penasaran dibuatnya!”
“Kenapa tidak kau tanya langsung ke orangnya?!!”
“Aku malu. Lagipula kenal saja tidak.”
“Oo, jadi kau juga tahu malu?”
“Kau fikir aku tak tahu malu?!” You melotot
maksimal. Tao terkekeh jahil sekaligus menyuruh You untuk mengecilkan volume
suaranya. Sudah pukul 1 malam tapi mereka masih saja berisik.
“Jadi, Wu Yi Fan adalah?” You terus memaksa Tao
untuk buka mulut.
“Kau tak ingat kalau aku paling malas bercerita?”
“Ah, oppa!
Ya sudah, akan kucaritahu sendiri nanti!” You sukses memberantaki rambut Tao setelah
mengacaknya seenak hati. Kemudian, ia lari tunggang langgang naik ke kamar
sebelum ditimpuki apapun oleh Tao.
“YAK!! Huang
Zi You!!”
**
TBC
___
A/N:
Hola! Ini proyek iseng-iseng dan kali pertama buat
FF dengan cast EXO. Ada yang tanya kenapa aku pake OC sebagai tokoh utama?
Benar! Karena aku NGGAK RELA kalau EXO dipairingin sama idol lain ._.v OC-nya as you loh ya, as YOU!! Jadi silakan
berbahagia kalian para female readers, ngehahaha *kejengkang*
Oh, sekedar pemberitahuan, nama “You” bacanya “Yo-wu”
ya, jangan “Yu” :D
Anyway, adakah yang bingung dengan judulnya? Aku
sendiri juga bingung soalnya :v Daan, please tell me ur feeling about it!
Kependekan? Gajelas? Aneh? Pribadi, aku juga kurang suka sama chapter 1 #eh.
Bisa langsung skip ke chap 2 kok, karena di part ini cuma perkenalan absurd
yang blah blah blah. Poster menyusul. Kritikan yang membangun dibutuhkan =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar